Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022)
Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25
Narasumber: Sudomo, S.Pt.
Moderator: Sigid Purwo Nugroho
Alur belajar dari Pak Sudomo sebagai berikut:
1 | Mulai dari Diri
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan pengalaman
belajar Bapak/Ibu menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan tulis
saja. Bapak/Ibu bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan
belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis
cerita fiksi. Silakan tulis pengalaman dalam beberapa kalimat saja kemudian
kirim ke moderator yang bertugas malam ini, yaitu Pak Sigid. Saya tunggu hingga
pukul 19.30 WIB. Silakan, Bapak/Ibu.
Pada bagian ini, silakan Bapak/Ibu cermati lagi video
pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
Selanjutnya silakan dipelajari sebagai dasar kita pada alur berikutnya. Di
kolom deskripsi sudah saya tambahkan tautan contoh-contoh yang bisa Bapak/Ibu
baca. Silakan pelajari lagi hingga pukul 19.45 WIB.
Pada bagian ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu dari video
di atas, kita akan mencoba berkolaborasi menulis cerita fiksi. Saya akan
bagikan beberapa kalimat pembuka, silakan Bapak/Ibu lanjutkan kemudian kirim ke
Pak Sigid, ya.
Pada bagian ini, saya mengajak Bapak/Ibu untuk kembali
mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Saya percaya
materi lain sudah sangat dipahami. Saya hanya menguatkan saja, yaitu tentang
premis. Dari video tadi, saya ingin mengetahui sejauhmana Bapak/Ibu mengenal
premis. Oleh karena itu, silakan Bapak/Ibu pilih satu cerita dari tiga cerita
tersebut di atas, kemudian tuliskan premisnya. Yang perlu Bapak/Ibu ingat,
premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi.
Pada bagian ini saya akan menggarisbawahi materi yang ada di
video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan kita bersama dalam menulis
sebuah cerita fiksi.
a) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
b) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash
fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.
c) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis,
penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
d) Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen
yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan
berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah
ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah
membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu
adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis dan
memublikasikannya.
Pada bagian ini Bapak/Ibu bisa melengkapi keterkaitan antara
materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan
pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti saya bagikan sebuah peta konsep untuk
kemudian bisa Bapak/Ibu lengkapi sesuai materi di blog masing-masing pada saat
membuat resume.
Pada bagian ini silakan Bapak/Ibu melakukan aksi nyata hasil
belajar dengan cara menulis resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang
mengelaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi. Seperti resume
yang pernah saya buat dalam bentuk cerita fiksi anak di blog saya http://bianglalakata.worspress.com