Senin, 03 Agustus 2015

Cerita Anak Kaki Seribu dan Ulat Bulu

Oleh : Ari Saptarini  (Guru SD Karakter)

Diatas dedaunan pohon sakura hiduplah anak-anak ulat bulu yang sedang bertumbuh.  Tanpa pernah tahu siapa yang telah melahirkannya, mereka hidup bahagia bersama.
 “Teman-teman itu telur terakhir sudah menetas” kata seekor ulat bulu kepada teman-temannya.
“Kita namakan dia siapa ya,…?” kata seekor yang lain
“Bagaimana kalau kita namakan dia Dodo teman-teman,..?”
“Boleh-boleh!” “Selamat datang di dunia Dodo” seru ulat bulu lain yang sudah terlebih dahulu melepaskan diri dari telur-telur mereka.
            Naluri mereka untuk makan, tanpa pernah ada yang mengajari dan membimbing mereka sudah mulai terlihat, daun pohon sakura semakin hari kian berkurang, keindahan bunga sakura terganggu dengan jajaran dedaunan yang keropos, menguning dan berguguran.
“Teman-teman ayo kita pindah ke tempat lain,… makanan kita di sini sudah mulai menipis” seru kakak tertua yang lahir pertamakali.
Lalu serombongan keluarga ulat bulu itu bermigrasi ke bagian lain dari pohon sakura,… tidak mudah ternyata bagi mereka untuk berpindah tempat tinggal. Beberapa pemangsa yang ada di kanan dan kiri mereka siap untuk memangsa mereka setiap saat.
Adalah dodo, ulat terkecil diantara mereka yang sedang sibuk dengan makanannya, entah mengapa dia tak mendengar ketika kakak tertua mereka woro-woro untuk berpindah ke sisi lain dari pohon sakura tersebut.
Sekejap mata, Dodo tak melihat lagi saudara-saudara mereka,….
“Kakak,… Kakak,… panggil dodo!” namun tak setitik suarapun terdengar , hanya bisikan angin semilir yang bertiup menggoyangkan daun pohon sakura ke kanan dan ke kiri. Keseimbangan tubuh dodo goyah, kakinya tak lagi menjejak daun dan ranting pohon, tapi bulu-bulu tubuhnya menyentuh sesuatu yang aneh,… lengket,… coklat dan berair,…
Dodo berusaha untuk bergerak melepaskan diri dari benda aneh yang mencelup hampir setengah dari tubuhnya. Ternyata susah! Bagi ulat bulu sepertinya lepas dari kubangan air.
Dodo melihat mahluk berwarna coklat yang berkulit mengkilap dan serupa dengannya sedang melingkarkan tubuhnya di dekat kubangan air tempatnya tercelup.
“Hei, tolong aku wahai ulat raksasa” teriak dodo “Tolong,… aku disini,… tolong tarik aku” teriaknya berulang-ulang
Mahluk berwarna coklat itu mulai mengurai tubuhnya, “wow” pekik dodo dalam hati. Mahluk itu ternyata bukan seperti dirinya, mahluk itu panjang dan berjalan dengan kakinya yang banyak,…
“Ada yang bisa ku bantu wahai ulat?” Tanya mahluk tersebut
Dodo terpenjarat  saat  mahluk itu mendekat ke wajahnya, “Serem amat wajahnya!” pekik dodo dalam hati
Namun prasangka dodo ternyata salah keramahan nada suara mahluk itu saat memperkenalkan dirinya membuat ketakutan dodo sirna.
“Kenalkan namaku lili, aku adalah jenis kaki seribu!” aku bukan ulat bulu sepertimu” jelasnya panjang lebar.
Lili mengulurkan salah satu tangannya untuk menolong dodo, “Pegang  tanganku ini, aku akan menarikmu dari genangan air itu” ucap lili dengan ramah
“Dodo mengibaskan tubuhnya yang basah, tak lupa mengucap terimakasih karena sudah dibantu”
“Kenapa kau ada disini sendirian dodo?” Tanya lili dengan sopan
“Aku tak mendengar dengan baik saat kakakku meminta kami untuk bermigrasi ke dahan pohon yang lain, aku terburu-buru mencari kakakku dan badanku yang ringan membuatku tak kuasa ketika angin semilir menerpa tubuhku”
“Seandainya kau menjadi pendengar yang baik, tentunya kau tak akan celaka begini dodo” tegas lili
“Aku ingin cari kakakku tapi tinggi sekali pohon ini, aku akan tinggal di rerumputan saja toh aku bisa juga makan rumput” ucapnya.
“Akan banyak gangguan yang kau dapat jika kau berada di rumput teman” pesan lili kaki seribu kepadanya.
“Kau perlu waktu lama untuk berubah menjadi kupu, carilah tempat yang tinggi dan terlindung agar kau aman teman” lanjut lili
Namun lagi-lagi dodo tak mendengar pesan temannya…. Dodo malas untuk naik ke atas pohon sakura dan memilih rerumputan untuk singgah sementara waktu.
Tak berselang lama, … serombongan anak manusia bermain bola di lapangan rumput tersebut.
Dodo kocar kacir menghindari injakan kaki manusia dan berusaha lari,…
Dodo kembali bertemu lili si kaki seribu,.. “Aku sudah mengingatkanmu teman!” “Aku lebih lama hidup di sini, jadi aku tahu tabiat manusia kalau mereka berjalan terkadang tak memperhatikan mahluk kecil seperti kita”
“Maaf Lili tadi aku tidak mempercayai ucapanmu” Dodo meminta maaf karena telah membuat temannya kecewa.
Lalu Dodo mencoba untuk patuh dengan nasehat temannya, LIli. Dengan perjuangan dia berhasil naik ke atas pohon sakura dan kembali memakan dedaunan pohon itu.
Beberapa waktu berlalu,…
Lili si kaki seribu sedang berjalan-jalan ketika tiba-tiba sebuah suara memanggilnya dari atas,
“Terimakasih Temanku Lili, tanpa kau aku tak akan menjadi kupu-kupu seperti saat ini”
Lili melihat keatas sambil tersenyum senang. 

Rupanya itu dodo, kupu-kupu yang rupawan. 

Minggu, 02 Agustus 2015

Testimoni Kelas Menulis Online “Kurcaci Pos”


Berawal dari sebuah kesempatan yang kudapat saat menjawab tantangan Quis di PABERLAND atau Forum penulis bacaan anak. Aku mengenal sosok penulis senior yang tulisannya jadi langganan tampil di Majalah Bobo. Pak Bambang Irwanto namanya.

Dari pertemuan online hasil menang Quiz itulah, aku berkesempatan berinteraksi langsung dengan beliau. Walau sudah menjadi penulis senior, tapi Pak Bambang selalu rendah hati dan mau menjawab semua pertanyaan dari kami. Selama dua jam, kami bergantian mengajukan Tanya jawab. Di akhir kelas onlie, Pak Bambang memberikan tantangan tugas menulis. Tugas ini harus diselesaikan selama tiga hari.

Setelah di setor, Pak B akan memberi kesempatan satu kali revisi. Dan selanjutnya tulisan kita bisa dilihat perbedaannya. Jreng, jreng! Jujur. Sebelumnya, aku tak pernah PD untuk mengirim tulisan ke majalah bobo atau Kompas anak. Namun, setelah hasil tulisan di review oleh Pak B, rasa PD itu mendadak muncul. Yakin seyakin yakinnya, kalau hasil tulisanku itu layak dibaca. Layak dibaca pembaca anak tentunya (ini yang selama ini membuat kurang PD).

Tentu saja, karena aku coba mempraktikkan tips dari Pak B. Bagaimana menulis cerita anak yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Selepas kelas online gratisan itu, aku cari tahu tentang Pak B. Dan benar saja, beliau memang punya kelas belajar online. Namanya kelas kurcaci pos. Kelas ini berlangsung selama 8 minggu dengan biaya Rp 300.000. Berlangsung di grup rahasia Facebook. Ini kelas menulis online paling murah yang pernah aku lihat.Tanpa ragu, aku langsung pastikan ikut untuk kelas berikutnya.

Selama delapan minggu kami selalu diberi tantangan menulis yang berbeda. Sebelum memberikan tugas, biasanya Pak B membuka kelas dengan minilesson. Minilesson yang disampaikan juga selalu berbeda tiap minggunya.

Sejak ikut kelas menulis online Kurcaci Pos, aku jadi lebih PD mengirim hasil tulisanku (cerita anak) ke media. Memang sih, sampai saat ini aku masih proses menunggu tulisan-tulisan itu bisa memecahkan telur dan menetas. Semoga masuk dalam daftar antrian panjang meja redaktur, hihi.

Delapan minggu waktu yang singkat, banyak karya yang bisa kutulis saat itu, membuatku sadar. Bahwa selama ini banyak waktu dan ide yang terbuang sia-sia.

Suatu hari, jika ada rejeki aku pasti ikut kelas menulis Kurcaci Pos lagi.
Seru dan keren lah pokoknya.
Salam.


Bagaimana Mendapat Buku Bacaan Anak Gratis?


Berikut pengalaman saya, sampai saat ini Alhamdulillah sudah tujuh kali dapat buku gratis dari Forum Penulis Bacaan Anak.
Di Facebook, banyak sekali forum yang bisa kita ikuti. Salah satu forum kepenulisan yang saya ikuti di Facebook adalah forum penulis bacaan anak atau FPBA. Di sini, tiap Hari Kamis. Banyak penulis yang mengadakan quiz buku gratis. Mereka baik hati dan suka berbagi.
Biasanya kita diminta menjawab tantangan yang mereka berikan. Setelah menjawab tantangan, kita cukup menunggu dengan sabar dan berdoa. Jika beruntung, Insyaallah rejeki tidak kemana, hehe. Bulan lalu, Aku dapat 2 buku baru. Satu karya Mbak Anisa Widiarti. Satu lagi novel anak yang ditulis oleh Shellyn. Lumayan, setelah dapat buku gratis, ada beberapa penulis yang minta bukunya diresensi. Adapula yang enggak.
Jadi, kalau kalian mau coba dapat buku gratis, bergabunglah dengan forum penulis bacaan anak. Selain dapat buku gratis, kita bisa juga kenalan dengan banyak penulis anak yang bertebaran di forum tersebut. Apalagi, mereka semua sangat senang berbagi ilmu. Tak ada yang pelit.

Ayo. 
Komik Edukasi Islami: Belajar Sholat Sunah jadi Mudah dan Seru

Judul Buku: Sholat Sunah (Komik)
Penulis: Anisa Widiyarti              
Ilustrator: InnerChild Studio
Penerbit: Kalil (Imprint PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA)
Tebal: 102 Halaman
ISBN: 978-602-03-1775-5


Keren! Satu kata yang mewakili keseluruhan isi komik edukasi islami ini. Bercerita tentang empat sahabat: Arkan, Nabila, Ihsan dan Zahra yang belajar mengaji bersama bang Abdullah. Saat mengaji itulah, mereka berempat mendapat tugas dari Bang Abdullah untuk mencari tahu tentang beberapa jenis sholat sunah.

Pada tiap babnya membahas jenis sholat sunah yang berbeda. Misalnya cerita tentang Nabila yang bangun tengah malam karena kehausan. Saat minum, Tiba-tiba Nabila melihat sesosok manusia berpakaian putih dalam kegelapan. Semula Nabila ketakutan, Namun setelah lampu diterangkan, ternyata sesosok orang dalam gelap itu Mama. Mama sedang sholat tahajud. Saat itulah Nabila mendapat penjelasan tentang sholat sunah tahajud. Lengkap dengan niat, tatacara dan doa setelah sholat.

Resume Buku Anak: PictBook Belajar Konsep Pengelompokan Dengan Pic Book Keren


Judul Buku: Fino Membantu Ibu (Fino Helps Mom ) - Bilingual Pic Book
Penulis: Lina Lina         
Ilustrator: Ade Wawa
Penerbit: Buah Hati. Imprint dari penerbit Lentera Hati
Tebal: 23 Halaman
ISBN: 978-602-7652-66-8
Cetakan pertama: Maret 2015

Di rumah, Fino anak yang suka membantu. Ketika membantu Ibu menyusun pakaian di lemari, Fino baru sadar, Ibu selalu menyusun berdasarkan jenisnya. Misalnya, celana panjang dengan celana panjang. Baju dengan baju (Halaman 4). Begitu pula saat merapikan peralatan dapur. 

Eh, ternyata tukang sayur langganan ibu juga meletakkan sayuran sesuai jenisnya. Ibu jadi mudah mencari sayur yang ingin dibeli. Kebetulan Ibu mau memasak sayur sop.

Resume Novel Anak: Petualangan di Negeri Fantasi Karena Sepotong Kue Ajaib

Petualangan di Negeri Fantasi Karena Sepotong Kue Ajaib

Judul Buku: Queen Kendzie ( Novel Anak)
Penulis: Sellyn Nayotama
Penerbit: Grasindo – PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Tebal: 97 Halaman
ISBN: 978-602-375-0665
Cetakan pertama: Juni 2015

Novel ini bermula saat Dio menerima sms dari Mian, sahabatnya di Geng Singa Empat Warna. Ternyata Mian mengundang Dio ke rumahnya. Saat Dio sampai depan rumah Mian, sudah ada Shira dan Chersie. Petualangan mereka berempat di negeri fantasi bermula dari sebuah kue ulang tahun yang ada di kamar Mian. Dari selembar kertas yang ditunjukkan Mian bertuliskan ‘Kue ini adalah kue terenak di dunia. Sekali kamu makan, kamu akan terisap ke dunia lain! Mereka berempat penasaran dan akhhirnya mencoba kue tersebut.

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...