Minggu, 02 Agustus 2015

Testimoni Kelas Menulis Online “Kurcaci Pos”


Berawal dari sebuah kesempatan yang kudapat saat menjawab tantangan Quis di PABERLAND atau Forum penulis bacaan anak. Aku mengenal sosok penulis senior yang tulisannya jadi langganan tampil di Majalah Bobo. Pak Bambang Irwanto namanya.

Dari pertemuan online hasil menang Quiz itulah, aku berkesempatan berinteraksi langsung dengan beliau. Walau sudah menjadi penulis senior, tapi Pak Bambang selalu rendah hati dan mau menjawab semua pertanyaan dari kami. Selama dua jam, kami bergantian mengajukan Tanya jawab. Di akhir kelas onlie, Pak Bambang memberikan tantangan tugas menulis. Tugas ini harus diselesaikan selama tiga hari.

Setelah di setor, Pak B akan memberi kesempatan satu kali revisi. Dan selanjutnya tulisan kita bisa dilihat perbedaannya. Jreng, jreng! Jujur. Sebelumnya, aku tak pernah PD untuk mengirim tulisan ke majalah bobo atau Kompas anak. Namun, setelah hasil tulisan di review oleh Pak B, rasa PD itu mendadak muncul. Yakin seyakin yakinnya, kalau hasil tulisanku itu layak dibaca. Layak dibaca pembaca anak tentunya (ini yang selama ini membuat kurang PD).

Tentu saja, karena aku coba mempraktikkan tips dari Pak B. Bagaimana menulis cerita anak yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Selepas kelas online gratisan itu, aku cari tahu tentang Pak B. Dan benar saja, beliau memang punya kelas belajar online. Namanya kelas kurcaci pos. Kelas ini berlangsung selama 8 minggu dengan biaya Rp 300.000. Berlangsung di grup rahasia Facebook. Ini kelas menulis online paling murah yang pernah aku lihat.Tanpa ragu, aku langsung pastikan ikut untuk kelas berikutnya.

Selama delapan minggu kami selalu diberi tantangan menulis yang berbeda. Sebelum memberikan tugas, biasanya Pak B membuka kelas dengan minilesson. Minilesson yang disampaikan juga selalu berbeda tiap minggunya.

Sejak ikut kelas menulis online Kurcaci Pos, aku jadi lebih PD mengirim hasil tulisanku (cerita anak) ke media. Memang sih, sampai saat ini aku masih proses menunggu tulisan-tulisan itu bisa memecahkan telur dan menetas. Semoga masuk dalam daftar antrian panjang meja redaktur, hihi.

Delapan minggu waktu yang singkat, banyak karya yang bisa kutulis saat itu, membuatku sadar. Bahwa selama ini banyak waktu dan ide yang terbuang sia-sia.

Suatu hari, jika ada rejeki aku pasti ikut kelas menulis Kurcaci Pos lagi.
Seru dan keren lah pokoknya.
Salam.


Tidak ada komentar:

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...