“Wah, cantiknya anggrek ungu itu, Na” Risa kagum melihat
bunga anggrek di halaman pabrik mekar sempurna hingga matanya membola.
“Alah, paling karena warnanya ungu kau jadi ingin
memetiknya, kan?” sahut Nana.
“Hehe, tau aja! Boleh dipetik enggak ya, Na?”
“Eh, jangan! Kita jangan asal petik di sini. Jangan merusak
alam! Ingat film KKN di Desa penari, tu jangan sembarangan kita di desa orang.”
Nana tak habis pikir sama sahabatnya yang hobby banget mengkumpulkan
benda-benda berwarna ungu itu. Sampai-sampai kamar Risa penuh dengan benda tak
penting seperti keset, cangkir, piring, termos, jam dinding, dan lain-lain. Tak
hanya satu Risa mengkoleksinya, tapi dua, tiga, bahkan empat.
“Masa di kamar tidur sekecil ini ada 4 jam dinding?” protes
Nana saat Risa membeli jam dinding ke empat, hanya karena warnanya ungu.
Risa dan Nana saat ini sedang menjalankan kegiatan PKL di
sebuah pabrik susu, mereka mendapat tugas dari kampus selama 3 bulan. Dan ini
baru minggu pertama mereka menjalaninya.
“Pagi, Bu!” sapa Risa saat memasuki ruang kantor administrasi.
Di sudut meja sudah ada Bu Selly yang sedang memeriksa sample susu yang datang
dari peternak.
“Sini ... sini! Katanya mau lihat uji fisik dan kimia susu
sapi,” panggil bu Shelly.
Risa dan Nana segera mengambil kursi lab dan meletakkannya
di dekat meja bu Shelly, muka mereka manggut-manggut sambil sesekali mencatat mendengar
penjelasan Bu Shelly.
“Eh, kalian besok ikut truk ambil susu di koperasi peternak,
ya! Siap-siap jam 03.00 dini hari.”
“Kok pagi banget, bu?” Risa bertanya polos.
“Kalau mengambil ke peternak memang harus pagi, kondisi
dingin dan jalanan lengang. Kalau siang hari, susu bisa cepat rusak dalam
perjalanan.”
“Oke bu, siap!”
Nana dan Risa tak sabar menunggu pagi sampai mereka tak bisa
tidur malam itu.
“Tiga jam lagi, nih tanggung banget! Kalau tidur bisa
kebabblasan kita, Ris.”
Mereka lalu melanjutkan dengan saling ngobrol, bercerita
tentang keseruan di unit masing-masing. Selama seminggu ini Risa ditempatkan di
bagian produksi, sedangkan Nana di bagian laboratorium uji fisik dan mikroba
susu sapi. Mereka berbicara tentang orang-orang yang baru mereka kenal, dan
terkait pekerjaan masing-masing.
Sampai mereka tak sadar tertidur nyenyak hingga subuh.
“Wah gawat, telat kita, Na!” teriak Risa panik saat
mendengar azan subuh berkumandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar