Rabu, 18 Mei 2022

PKL di Pabrik Pengolahan Susu Sapi

Cerita: Ari Saptarini


“Wah, cantiknya anggrek ungu itu, Na” Risa kagum melihat bunga anggrek di halaman pabrik mekar sempurna hingga matanya membola.

“Alah, paling karena warnanya ungu kau jadi ingin memetiknya, kan?” sahut Nana.

“Hehe, tau aja! Boleh dipetik enggak ya, Na?”

“Eh, jangan! Kita jangan asal petik di sini. Jangan merusak alam! Ingat film KKN di Desa penari, tu jangan sembarangan kita di desa orang.”

Nana tak habis pikir sama sahabatnya yang hobby banget mengkumpulkan benda-benda berwarna ungu itu. Sampai-sampai kamar Risa penuh dengan benda tak penting seperti keset, cangkir, piring, termos, jam dinding, dan lain-lain. Tak hanya satu Risa mengkoleksinya, tapi dua, tiga, bahkan empat.

“Masa di kamar tidur sekecil ini ada 4 jam dinding?” protes Nana saat Risa membeli jam dinding ke empat, hanya karena warnanya ungu.

Risa dan Nana saat ini sedang menjalankan kegiatan PKL di sebuah pabrik susu, mereka mendapat tugas dari kampus selama 3 bulan. Dan ini baru minggu pertama mereka menjalaninya.

“Pagi, Bu!” sapa Risa saat memasuki ruang kantor administrasi. Di sudut meja sudah ada Bu Selly yang sedang memeriksa sample susu yang datang dari peternak.

“Sini ... sini! Katanya mau lihat uji fisik dan kimia susu sapi,” panggil bu Shelly.

Risa dan Nana segera mengambil kursi lab dan meletakkannya di dekat meja bu Shelly, muka mereka manggut-manggut sambil sesekali mencatat mendengar penjelasan Bu Shelly.

“Eh, kalian besok ikut truk ambil susu di koperasi peternak, ya! Siap-siap jam 03.00 dini hari.”

“Kok pagi banget, bu?” Risa bertanya polos.

“Kalau mengambil ke peternak memang harus pagi, kondisi dingin dan jalanan lengang. Kalau siang hari, susu bisa cepat rusak dalam perjalanan.”

“Oke bu, siap!”

 

Nana dan Risa tak sabar menunggu pagi sampai mereka tak bisa tidur malam itu.

“Tiga jam lagi, nih tanggung banget! Kalau tidur bisa kebabblasan kita, Ris.”

Mereka lalu melanjutkan dengan saling ngobrol, bercerita tentang keseruan di unit masing-masing. Selama seminggu ini Risa ditempatkan di bagian produksi, sedangkan Nana di bagian laboratorium uji fisik dan mikroba susu sapi. Mereka berbicara tentang orang-orang yang baru mereka kenal, dan terkait pekerjaan masing-masing.

Sampai mereka tak sadar tertidur nyenyak hingga subuh.

“Wah gawat, telat kita, Na!” teriak Risa panik saat mendengar azan subuh berkumandang.

 


Ceritaku hari ini semoga bermanfaat untuk orang lain

Tidak ada komentar:

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...