Jumat, 12 Oktober 2018

Ketulangan - Tersangkutnya Duri Ikan di Tenggorokan

Siapa yang pernah punya pengalaman serupa? 

Sungguh terganggu rasanya, ketulangan.
Sampai aku menulis cerita pengalaman ini  entah sudah berapa kali merasakan ketulangan. 
Tapi, dari sekian pengalaman ketulangan. Dua ketulangan terakhir yang membuatku cukup was-was. Pasalnya tuh duri ga mau ilang ilang sampai berhari-hari. Tersiksa rasanya tiap mau minum atau makan ada yang terasa tajam dan menusuk di tenggorokan. 


Ini 2 ceritaku tentang ketulangan yang paling berkesan karena cukup lama tertahan di tenggorokan.


1. Pengalaman Harus ke Dokter THT gegara ketulangan (duri Lele) 

Sepele sebabnya. Saat sedang menemani anak anak makan ikan lele, ngobrol sambil makanlah penyewab nyangkutnya si duri di amandelku. Reaksi awal : aku berusaha mengeluarkan dengan berdahak, bukanya keluar duri malah menancap tajam. Hua.... 

Segala cara telah kucoba untuk mengeluarkan duri : Mulai dari Nasi hangat di kepal, makan ketan, makan pisang sebanyak banyaknya (sampai mau muntah), Minum air hangat banyak banyak (sampai air baru mendidih pun rela aku minum deh agar duri itu pergi), minum air garam, minum minyak sayur (rasanya aneh kalau langsung minum, padahal aku hobi makan gorengan) dan lain lainnya hasilnya tak juga mempan menggeser posisi duri dari amandel. 

Sehari, aku masih mencoba tabah, dua hari semakin pasrah, hari ketiga badan mulai meriang (kepikiran apa jadinya kalau sampai akhir hidup duri masih saja bercokol di sana) haha lebay. 

Tapi bener, mungkin karena infeksi dari durinya atau dari tanganku yang berusaha mengeluarkan duri. Amandelku jadi meradang, merah dan penuh. Ya Allah... kenapa aku makan sambil ngomong..., hiks (menyesal selalu datang kemudian) 

Saat badan makin meriang dan demam menurunkan aktivitas kerja, mau tak mau ke dokter pilihannya. Sempat japri ke beberapa teman yang pernah mengalami ketulangan dan harus ke THT untuk mencabut durinya. Aku sudah benar benar pasrah.... ini pengalaman pertama tersangkut duri sampai hampir seminggu. Makan, minum dan ngobrol adalah siksaan saat itu. Hiks... 

Malam hari kelima, dengan badan lemas karena amandel meradang aku ke klinik salsabila untuk minta rujukan ke dokter THT (terimakasih BPJS, masalah ketulangan ini juga bisa di klaim BPJS karena kasusku sampai membuat Amandel Radang) mungkin kalau tidak sampai radang, dokter klinik tidak akan merujuk ke faskes lanjut. Masalah duri lele nyangkut aja jadi berabe, apa lagi duri ikan hiu, haha. 

Paginya, mantap aku pergi ke dokter THT di RS Tri Mitra Cibinong 
Dapat nomor antrian 6 lumayan lama juga menunggu karena si Pak dokter sedang operasi katanya. Disitulah aku sadar, betapa masalahku ini sangat sepele. dibanding dengan yang diderita pasien - pasien lainnya. Ya Allah, Alhamdulillah Engkau mengingatkanku untuk bersyukur disaat seperti ini. Banyak juga pasien lain yang tidak bisa menahan tawa saat aku cerita masalahku karena duri ikan lele. 

Jeng jeng, Pak Dokter mulai bertanya tanya : "Masa sih ga hilang?" tanya beliau spontan
Segala alat dia masukkan ke mulut, demi melihat di mana duri itu nyangkut. Haduh..., ini bikin traumatis asli kejadiannya. Lidah di tarik keluar, sekuat kuatnya. lalu alat seperti vedio dimasukkan. eh, karena durinya sudah menusuk ke dalam, yang terlihat hanya bercak putih aneh. "Aha, ini dia penyebabnya," (kata pak Dokter dalam hati). Pengalaman traumatis pun dimulai...,

Kata dokter, kalau aku tidak bisa kerjasama harus dioperasi untuk ambil durinya. "Ibu harus kerjasama ya kalau ga mau di bius Total," katanya.  Waduh, parah juga ancamannya nih. Sekuat kuatnya lidah kutahan dan tak bernapas, Alhamdulillah, ga sampai 5 menit Pak Dokter berhasil menarik duri kecil yang menusuk di amandelku. 

Pulang dari dokter THT, segala nikmat makan dan minum kembali aku rasakan. Teman teman, mungkin aku diingatkan dengan ketulangan karena selama ini kurang bersyukur dengan makanan dan minuman yang ada ya (tobat). Untuk recovery, dokter memberi obat antibiotik dan  pereda nyeri / bengkak. 


2. Pengalaman Ketulangan ke 2, duri hilang tanpa ke dokter THT (lagi lagi Duri Ikan Lele penyebabnya) 

Hampir setahun setelah kejadian ke THT gegara ikan lele, aku kesangkut lagi duri lele. Kejadiannya sama persis, saat menyiapkan makan anak perempuanku yang suka banget sama ikan lele. Kali ini murni karena aku terlalu serakah dan terburu buru makan. Aduh Nak, untuk sementara ibu ga akan makan lele dulu ya, Hiks.

Lagian, si Bapak yang biasa goreng lelenya di warung depan rumah itu ga masuk. Jadi yang goreng lele istrinya. Alhasil lelenya ga kering banget dan duri yang biasanya lumat dimakan, ini masih tajam dan nyangkutlah di amandelku. (Duh, kebiasaan nih nyalahin orang, padahal akunya yang makan terburu buru) Dari pada protes ke warungnya, dinikmati aja rasa sengkring-sengkring di amandel, pasti ada hikmah dibalik menancapnya duri di amandel ini. Bener ga? Protes ke warung juga ga akan membuat durinya pergi kok, percaya deh.

Karena punya pengalaman di tarik tarik lidah dan di obok-obok amandel itu sungguh sesuatu rasanya, aku sengaja menunda ke dokter. Pokoknya selagi tidak disertai demam karena amandel bengkak, aku coba cara tradisional mengeluarkan duri dari amandel. 

Aku coba cara yang dianjurkan banyak orang : Makan nasi kepal hangat, makan ketan, minum air hangat, (ga sampai minum minyak sayur sih, rasanya aneh), kebetulan ada yang memberiku hadiah minuman sari jeruk nipis, jadi aku campurkan air hangat dengan sari jeruk nipis, lalu di kantor ada juga yang menawarkan air kangen. 

Bismillah aja, yakin seyakin yakinnya kali ini duri akan hilang sendiri. Karena Pak Dokter THT dulu sempat bilang "Sebenarnya kalau duri bisa luruh sendiri bu. Asalkan ibu tahan aja, dan tidak mengurangi nafsu makan ibu" Kecuali yang tersangkut adalah isi stepler, paku, atau benda benda ciptaan manusia lainnya. Kalau benda benda itu harus dicari, khawatir akan masuk ke saluran cerna dan menimbulkan masalah serius. 

Empat hari aku hitung sejak tersedak duri, aku kembali nyaman saat makan dan minum. Entah karena air kangennya, atau karena air jeruk nipis di campur air hangat, atau karena aku tiupkan doa doa panjang sebelum meminum air itu. Pastinya karena pertolongan Allah duri kedua ini bisa hilang dari amandelku tanpa aku ke dokter THT. Alhamdulillah..., Hikmahnya adalah aku kudu berdoa sebelum makan, makan harus dengan tenang, jangan bicara dan teriak saat makan dan jangan serakah (tobat lagi). 

Jika kalian kena ketulangan, jangan khawatir terlalu banyak sampai membuat badan meriang. Karena Duri bisa luruh sendiri di dalam saluran cerna. Asalkan posisi menancapnya duri tidak mengganggu selera makan dan minum, berdamailah dengannya. Dengan pertolongan Allah, tidak sampai seminggu duri bisa luruh dan hilang, yakinlah bahwa Allah sebaik baiknya penolong.

Oiya, kalau kalian mau tau aku minum sari jeruk nipis apa, japri aja ya 085891858363

2 komentar:

Christina mengatakan...

Buu, abis dicabut durinya sama dokter, masih terasa sakitkah?
Ini koq aku ketulangan jg, udah dicabut durinya ke tht, tapi koq rasanya kyk msh ada aja tuh duri.

Isti Nurhayati mengatakan...

alhamdulillah semangat selalu ponakanku Rini utk resume selanjutnya

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...