Minggu, 22 Mei 2022

Menjadikan Menulis Sebagai Passion



Pertemuan 2
Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 
Narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. 
Moderator Ibu Widya Setianingsih

Syukurlah, di pertemuan kedua ini saya sudah lebih prepare waktu agar tidak telat. Setelah sholat isya, siap-siap menyimak materi dari Bunda Sri Sugiastuti. Seorang penulis yang sangat produktif di usianya sekarang. Beliau sempat vakum menulis selama 25 tahun, dan semangat menulisnya kembali bangkit saat melanjutkan pendidikan pascasarjana. Wow, 25 tahun itu tidak sebentar dan Bu Sri sangat menginspirasi saya dengan semangatnya yang luar biasa. 

Beliau memaparkan tentang kendala dan hambatan yang sering muncul saat menulis, lalu kita harus ingat kembali apa niat awal kita menjadi penulis, dan memotivasi diri sendiri agar kembali ke jalan menulis. Bagi saya, yang namanya passion itu bisa hilang timbul. Saya meyakini punya passion di bidang menulis sejak di bangku kuliah, saat menulis menjadi healing dan refreshing disela rutinitas kampus yang padat. Apalagi, tulisan saya sering mendapat apresiasi positif dari rekan-rekan kala itu. Jadilah semacam candu! Jujur ... senang rasanya saat ada yang menantikan kelanjutan cerita pendek yang kita buat di majalah kampus. Namun, ketika ada passion lain yang lebih menarik maka passion menulis seakan permisi dulu. Apakah ini karena terlalu banyak passion? Entahlah. 

Baru setengah perjalanan mengikuti materi dari bu Sri, tetangga satu blok mengajak kumpul makan bakso di rumah bu Iwan. Duh, bagaimana ini? Mana hujan deras banget saat itu, hangatnya kuah bakso jadi muncul di angan-angan. Lanjut makan bakso sambil membawa handphone, niatnya tetap menyimak materi bu Sri, apa daya obrolan tetangga tentang rencana liburan bersama mengalihkan perhatian saya dari handphone. Bagi saya, begitulah gambaran passion yang hilang timbul itu. Ketika ada passion lain yang lebih menarik, contohnya camping bareng, passion menulis pun tetiba menemui jalan buntu (hiatus/jeda/gap/ketidakhadiran sementara). 

Bagaimana agar membuat passion menulis tetap menyala dalam dada? Komitmen! Harus ada komitmen diri untuk berjuang. Bergabung dengan komunitas ini adalah salah satu ikhtiarnya (Aamiin). 

Berikut adalah sedikit resume dari materi Ibu Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
1. Langkah-langkah menjadi penulis yang baik: Baca, diskusi, lihat dan rasakan, sosialisasi.
2. Proses menerbitkan buku melalui tahap draft naskah, edit, revisi, baru publikasi. 
Selain dua materi di atas, bu Sri juga menyampaikan mengenai tahap menulis mulai dari: 
1. Mencari ide
2. Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca
3. Topik 
4. Membuat outline 
5. Mengumpulkan bahan materi

Sekali lagi, materi di atas hanya sekedar teori, yang utama adalah praktik menulis itu sendiri. Saya seringkali mengikuti kelas menulis, dan dari semua kelas yang diikuti intinya sama, action saat ini juga! Materi Bu Sri sangat menggugah karena berdasar pengalaman hidupnya menjalani proses menulis hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah dari royalti. Semoga saya mampu menyelesaikan kelas Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 ini dengan sungguh-sungguh.

Cibinong, 22 Mei 2022 


Ceritaku hari ini semoga bermanfaat untuk orang lain

5 komentar:

sugiantiyunus mengatakan...

Mantap Bu, mengalir apa adanya😁💪

Oktavia Hadianingsih mengatakan...

Keren👍

Yandri Novita Sari mengatakan...

Ikut terbawa suasana saat membaca nya buu, makan emang susag di tolak ya bu.. Hehe.. Semangat selalu bu. Resume nya cakep dan mengalir enak di baca

Sigid PN mengatakan...

Tampilan blognya asyik, resumenya juga keren.

S. Hidayati mengatakan...

keren, tetap semangat menulis

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...