Sabtu, 05 September 2015

APE Sederhana Dari Jepit Jemuran Warna Warni


Oleh: Ari Saptarini


Benda berukuran mungil yang ada di sekitar kita, tanpa kita tahu memiliki fungsi lain selain fungsi utamanya. Contohnya adalah jepit jemuran warna-warni. Siapa yang sangka, benda sepele dengan harga murah meriah ini bisa dijadikan mainan edukatif yang bisa merangsang motorik halus balita. Tak kalah dengan Alat Permainan Edukatif lainnya yang dijual dengan harga selangit. Motorik halus Balita perlu dilatih, karena penting untuk persiapan menulis. Menulis perlu Otot tangan yang kuat. Hal tersebut perlu stimulus dari luar. Beberapa cara menstimulus motorik halus adalah dengan membuka tutup jepit jemuran, menyemprot dengan botol semprot, latihan menggunting dan lain-lain.

Resume Buku Anak _ TINY PIE

Gajah Kecil Yang Belajar Membuat Pie di sarang Tikus
Penulis: Mark Bailey And Michael Oatman
Illustrator: Edward Hemingway
Penerjemah: Yashintha Vita Wahyuningsih
Penerbit: ANDI
Jumlah Halaman: 30 Halaman
Cetakan I: Tahun 2013

Ellie si gajah kecil terjebak dalam pesta orang dewasa. Saat perut Ellie merasa lapar, tak ada yang bisa dilakukannya. Mama dan Papa meminta Ellie untuk tidur karena sudah larut. Begitu laparnya Ellie, akhirnya dia mencari makanan sampai dapur.
Dari lubang kecil di dinding dapur, Ellie melihat ada kerumunan tikus yang sedang shooting program memasak untuk sebuah televisi. Ellie pun menggunakan panca inderanya untuk mengetahui yang dilakukan para tikus kecil itu. Matanya mengintip lubang kecil, dia melihat Sang koki telah memipihkan adonan. Telinganya mendengar apel yang dipotong. Hidungnya mencium mentega yang meleleh. Tangannya yang bulat dan kecil meraih Pai Mini yang matang, Hmmm siap disantap.
Sangat seru pesta di dapur, karena semua bisa merasakan Pai Mini. Tiba-tiba, Ellie ditemukan oleh Mama dan Papanya tertidur pulas di samping lubang kecil di dinding dapur. Apakah tadi hanya angan-angan Ellie?
Oiya, di buku ini ada juga resep membuat Pai Apel Mini lho, bisa dipraktikkan dengan Mama di rumah.

Resume Buku Anak _ Petualangan Ke Negeri Dongeng Nusantara (12 cerita Rakyat Asli Indonesia dengan Penyajian Fantastik)

Faze Terjebak ke Dunia Cerita
Penulis: Rae Sita Patappa
Illustrator: Evelline Andrya
Penerbit: Tiga Ananda Solo
Jumlah Halaman: 96 Halaman
Cetakan I: Februari 2015

Cerita tentang seorang anak laki-laki, Faze namanya. Faze tinggal di Kota Flago, Pulau Pontera. Cerita diawali dengan Faze yang harus membuat tugas tentang dongeng yang harus diceritakannya di depan kelas. Syaratnya, dongeng itu bukan dari daerah tempat tinggalnya. Beruntung, faze bertemu pak Hara, seorang penjaga perpustakaan aneh ini. Di perpustakaan, Faze diminta mencari buku dibagian Cerita Rakyat Seluruh Dunia. Setelah mencari, faze menemukan buku berjudul Dongeng Nusantara. Buku itu sangat kuno dan berdebu.
Aneh, tiba-tiba terdengar derap langkah kaki kuda saat Faze memegang buku itu. Faze kaget karena muncul cahaya menyilaukan yang menyeretnya masuk ke dalam. Saat sadar dan membuka mata, dia berada di tempat yang asing.
Nah, buku ini ingin membawa pembacanya ikut masuk dalam cerita rakyat yang sudah ada sejak zaman dulu. Melalui Faze, kita akan ikut terhanyut merasakan senang, sedih, takut dan menegangkan. Semua petualangan seru dan menarik, kalian pasti akan termotivasi untuk segera membacanya sampai selesai.
Pada akhirnya, apakah Faze bisa menemukan dongeng untuk ditampilkan di sekolah. Dari ke 12 cerita rakyat yang ada, apa yang akan di pilih Faze?
Temukan jawabannya di buku ini.

Resume Buku Anak _ Judul Buku: Andai Salju Turun di Indonesia

20 Kisah Tentang Khayalan Anak-anak. Apakah Bisa Menjadi Nyata?

Penulis: Inni Indarpuri
Illustrator: Gadis Febriani
Penerbit: Tiga Serangkai Solo
Jumlah Halaman: 168 halaman
Cetakan I: Februari 2015

Tuti dan kloningannya hanya berbeda dari warna bandana yang mereka kenakan. Mulanya Tuti merasa enak, karena dia bisa melakukan kegiatan sesukanya di jam sekolah, saudara kloningannya lah yang menggantikan Tuti belajar. Awalnya tak ada yang tahu kalau Tuti ada dua. Masalah mulai terjadi ketika seorang teman Tuti menanyakan tentang bukunya. Tuti knoning tak mengakui meminjam buku dari Enggar. Makin bertambah rumit, ketika bu Guru mengetahui Tuti dan Enggar belum mengerjakan PRnya. Wow! Ternyata menyusahkan punya kloningan.

Resume Buku Anak_ Chika Curly Head (Picbook)


Judul Buku: Rambut Keriting Chika / Chika Curly Head (Picbook)
Penulis: Watik Ideo
Illustrator: Fanny Santoso
Penerbit: Wortel Book Publishing

Chika tak suka dengan rambut keritingnya. Menurut Chika rambut keriting itu menyusahkan! Berulangkali mama menyarankan agar Chika mengkuncir rambutnya dengan pita. Karena pita-pita cantik itu membuat rambut keriting Chika lebih rapi. Tapi, Chika tetap saja cemberut karena ingin punya rambut lurus seperti mama. Suatu ketika, Mama mengajak Chika mengunjungi Bella di rumah sakit. Bella adalah teman Chika di sekolah.

Resume Buku Anak_Anky Si Ankylosaurus Penyelamat (Picbook)


Judul Buku: Anky Si Ankylosaurus Penyelamat (Picbook)
Penulis: Siti Anisah
Illustrator: Inner Child
Penerbit: Tiga Ananda – Cetakan Pertama - Mei 2015 



Packy, Goto dan Tritop bermain petak umpet. Tiba-tiba Packy dikagetkan oleh sebuah batu yang bergerak sendiri. Ternyata batu itu makhluk hidup, namanya Anky. Anky memperkenalkan dirinya. Dia mencoba meyakinkan teman-temannya, kalau dia juga kelompok Ankylosaurus. Walaupun tubuhnya pendek, dia termasuk jenis Dinosaurus seperti Packy, Tritop dan Goto. Sayangnya, teman-temannya tak percaya. Anky pun jadi sedih.

Senin, 03 Agustus 2015

Cerita Anak Kaki Seribu dan Ulat Bulu

Oleh : Ari Saptarini  (Guru SD Karakter)

Diatas dedaunan pohon sakura hiduplah anak-anak ulat bulu yang sedang bertumbuh.  Tanpa pernah tahu siapa yang telah melahirkannya, mereka hidup bahagia bersama.
 “Teman-teman itu telur terakhir sudah menetas” kata seekor ulat bulu kepada teman-temannya.
“Kita namakan dia siapa ya,…?” kata seekor yang lain
“Bagaimana kalau kita namakan dia Dodo teman-teman,..?”
“Boleh-boleh!” “Selamat datang di dunia Dodo” seru ulat bulu lain yang sudah terlebih dahulu melepaskan diri dari telur-telur mereka.
            Naluri mereka untuk makan, tanpa pernah ada yang mengajari dan membimbing mereka sudah mulai terlihat, daun pohon sakura semakin hari kian berkurang, keindahan bunga sakura terganggu dengan jajaran dedaunan yang keropos, menguning dan berguguran.
“Teman-teman ayo kita pindah ke tempat lain,… makanan kita di sini sudah mulai menipis” seru kakak tertua yang lahir pertamakali.
Lalu serombongan keluarga ulat bulu itu bermigrasi ke bagian lain dari pohon sakura,… tidak mudah ternyata bagi mereka untuk berpindah tempat tinggal. Beberapa pemangsa yang ada di kanan dan kiri mereka siap untuk memangsa mereka setiap saat.
Adalah dodo, ulat terkecil diantara mereka yang sedang sibuk dengan makanannya, entah mengapa dia tak mendengar ketika kakak tertua mereka woro-woro untuk berpindah ke sisi lain dari pohon sakura tersebut.
Sekejap mata, Dodo tak melihat lagi saudara-saudara mereka,….
“Kakak,… Kakak,… panggil dodo!” namun tak setitik suarapun terdengar , hanya bisikan angin semilir yang bertiup menggoyangkan daun pohon sakura ke kanan dan ke kiri. Keseimbangan tubuh dodo goyah, kakinya tak lagi menjejak daun dan ranting pohon, tapi bulu-bulu tubuhnya menyentuh sesuatu yang aneh,… lengket,… coklat dan berair,…
Dodo berusaha untuk bergerak melepaskan diri dari benda aneh yang mencelup hampir setengah dari tubuhnya. Ternyata susah! Bagi ulat bulu sepertinya lepas dari kubangan air.
Dodo melihat mahluk berwarna coklat yang berkulit mengkilap dan serupa dengannya sedang melingkarkan tubuhnya di dekat kubangan air tempatnya tercelup.
“Hei, tolong aku wahai ulat raksasa” teriak dodo “Tolong,… aku disini,… tolong tarik aku” teriaknya berulang-ulang
Mahluk berwarna coklat itu mulai mengurai tubuhnya, “wow” pekik dodo dalam hati. Mahluk itu ternyata bukan seperti dirinya, mahluk itu panjang dan berjalan dengan kakinya yang banyak,…
“Ada yang bisa ku bantu wahai ulat?” Tanya mahluk tersebut
Dodo terpenjarat  saat  mahluk itu mendekat ke wajahnya, “Serem amat wajahnya!” pekik dodo dalam hati
Namun prasangka dodo ternyata salah keramahan nada suara mahluk itu saat memperkenalkan dirinya membuat ketakutan dodo sirna.
“Kenalkan namaku lili, aku adalah jenis kaki seribu!” aku bukan ulat bulu sepertimu” jelasnya panjang lebar.
Lili mengulurkan salah satu tangannya untuk menolong dodo, “Pegang  tanganku ini, aku akan menarikmu dari genangan air itu” ucap lili dengan ramah
“Dodo mengibaskan tubuhnya yang basah, tak lupa mengucap terimakasih karena sudah dibantu”
“Kenapa kau ada disini sendirian dodo?” Tanya lili dengan sopan
“Aku tak mendengar dengan baik saat kakakku meminta kami untuk bermigrasi ke dahan pohon yang lain, aku terburu-buru mencari kakakku dan badanku yang ringan membuatku tak kuasa ketika angin semilir menerpa tubuhku”
“Seandainya kau menjadi pendengar yang baik, tentunya kau tak akan celaka begini dodo” tegas lili
“Aku ingin cari kakakku tapi tinggi sekali pohon ini, aku akan tinggal di rerumputan saja toh aku bisa juga makan rumput” ucapnya.
“Akan banyak gangguan yang kau dapat jika kau berada di rumput teman” pesan lili kaki seribu kepadanya.
“Kau perlu waktu lama untuk berubah menjadi kupu, carilah tempat yang tinggi dan terlindung agar kau aman teman” lanjut lili
Namun lagi-lagi dodo tak mendengar pesan temannya…. Dodo malas untuk naik ke atas pohon sakura dan memilih rerumputan untuk singgah sementara waktu.
Tak berselang lama, … serombongan anak manusia bermain bola di lapangan rumput tersebut.
Dodo kocar kacir menghindari injakan kaki manusia dan berusaha lari,…
Dodo kembali bertemu lili si kaki seribu,.. “Aku sudah mengingatkanmu teman!” “Aku lebih lama hidup di sini, jadi aku tahu tabiat manusia kalau mereka berjalan terkadang tak memperhatikan mahluk kecil seperti kita”
“Maaf Lili tadi aku tidak mempercayai ucapanmu” Dodo meminta maaf karena telah membuat temannya kecewa.
Lalu Dodo mencoba untuk patuh dengan nasehat temannya, LIli. Dengan perjuangan dia berhasil naik ke atas pohon sakura dan kembali memakan dedaunan pohon itu.
Beberapa waktu berlalu,…
Lili si kaki seribu sedang berjalan-jalan ketika tiba-tiba sebuah suara memanggilnya dari atas,
“Terimakasih Temanku Lili, tanpa kau aku tak akan menjadi kupu-kupu seperti saat ini”
Lili melihat keatas sambil tersenyum senang. 

Rupanya itu dodo, kupu-kupu yang rupawan. 

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...