Berawal dari sebuah kesempatan
yang kudapat saat menjawab tantangan Quis di PABERLAND atau Forum penulis
bacaan anak. Aku mengenal sosok penulis senior yang tulisannya jadi langganan
tampil di Majalah Bobo. Pak Bambang Irwanto namanya.
Dari pertemuan online hasil
menang Quiz itulah, aku berkesempatan berinteraksi langsung dengan beliau.
Walau sudah menjadi penulis senior, tapi Pak Bambang selalu rendah hati dan mau
menjawab semua pertanyaan dari kami. Selama dua jam, kami bergantian mengajukan
Tanya jawab. Di akhir kelas onlie, Pak Bambang memberikan tantangan tugas
menulis. Tugas ini harus diselesaikan selama tiga hari.
Setelah di setor, Pak B akan
memberi kesempatan satu kali revisi. Dan selanjutnya tulisan kita bisa dilihat
perbedaannya. Jreng, jreng! Jujur. Sebelumnya, aku tak pernah PD untuk mengirim
tulisan ke majalah bobo atau Kompas anak. Namun, setelah hasil tulisan di
review oleh Pak B, rasa PD itu mendadak muncul. Yakin seyakin yakinnya, kalau
hasil tulisanku itu layak dibaca. Layak dibaca pembaca anak tentunya (ini yang selama ini membuat kurang PD).
Tentu saja, karena aku coba
mempraktikkan tips dari Pak B. Bagaimana menulis cerita anak yang mudah
dipahami oleh anak-anak.
Selepas kelas online gratisan
itu, aku cari tahu tentang Pak B. Dan benar saja, beliau memang punya kelas
belajar online. Namanya kelas kurcaci pos. Kelas ini berlangsung selama 8
minggu dengan biaya Rp 300.000. Berlangsung di grup rahasia Facebook. Ini kelas menulis online paling murah yang
pernah aku lihat.Tanpa ragu, aku langsung pastikan
ikut untuk kelas berikutnya.
Selama delapan minggu kami selalu
diberi tantangan menulis yang berbeda. Sebelum memberikan tugas, biasanya Pak B
membuka kelas dengan minilesson. Minilesson yang disampaikan juga selalu
berbeda tiap minggunya.
Sejak ikut kelas menulis online
Kurcaci Pos, aku jadi lebih PD mengirim hasil tulisanku (cerita anak) ke media.
Memang sih, sampai saat ini aku masih proses menunggu tulisan-tulisan itu bisa
memecahkan telur dan menetas. Semoga masuk dalam daftar antrian panjang meja redaktur, hihi.
Delapan minggu waktu yang
singkat, banyak karya yang bisa kutulis saat itu, membuatku sadar. Bahwa selama
ini banyak waktu dan ide yang terbuang sia-sia.
Suatu hari, jika ada rejeki aku
pasti ikut kelas menulis Kurcaci Pos lagi.
Seru dan keren lah pokoknya.
Seru dan keren lah pokoknya.
Salam.