Selasa, 07 April 2020

CERNAK: Nomos Si Monyet Kecil

Nomos Si Monyet Kecil
Ari Saptarini 

Tema: Cinta Puspa dan Satwa Nasional 

Di sebuah pemukiman di pinggir Hutan Paninggaran Kabupaten Pekalongan, Cici tinggal bersama keluarganya. Bapak dan Ibu Cici adalah petani dan peternak. Diladang mereka menanam palawija dan kacang-kacangan. Di belakang rumah mereka ada sapi, kambing dan kelinci. Ketiga binatang itu diternakkan di kandang masing-masing. 

“Pak, aku ikut ke ladang, ya?” tanya Cici.
“Tapi janji, Cici enggak akan minta pulang sebelum pekerjaan bapak selesai, ya,” jawab Bapak sembari mempersiapkan bekal untuk ke ladang. 

Perjalanan dari rumah Cici menuju ladang melewati kawasan hutan maghoni dengan jalan berkelok-kelok. Cici berlarian di antara pepohonan besar. 
Tiba-tiba Cici memekik kaget “Pak, Bapak! Lihat, itu ada anak monyet. Induknya berdarah di sebelahnya, jangan-jangan induknya kena tembakan, Pak” 

Bapak langsung berlari menghampiri Cici dan memeriksa induk monyet itu. Rupanya induk monyet itu sudah mati. Tubuhnya mengeluarkan darah karena terkena senapan. 
“Monyet ini pasti melarikan diri dari pemburu yang telah menembaknya. Lalu mati di sini,” Bapak mengubur induk monyet yang sudah meninggal dan membawa anak monyet malang itu ke rumah. 

Sekarang, Cici punya binatang peliharaan. Cici memberinya nama Nomos. Cici sayang sekali dengan Nomos dan rajin memberinya makan. Bapak membuatkan rumah untuk nomos dari kayu di atas pohon depan rumah. 

Setahun kemudian, Bapak meminta Cici untuk melepaskan Nomos ke habitat aslinya di hutan. Di Hutan Paninggaran, Nomos bisa bertemu dengan teman-temannya yang lain. Awalnya Cici sedih, karena harus berpisah dengan Nomos. Tapi rupanya, Nomos seringkali kembali ke halaman rumah Cici . Cici senang bisa merawat Nomos waktu dia kehilangan induk. Tapi Cici yakin, Nomos akan lebih senang hidup di habitatnya yang luas di Hutan paninggaran sana. 

Tanggal …. diperingati sebagai hari Cinta Puspa dan Satwa. Semoga teman-teman semua selalu sayang dengan beragam jenis tanaman bunga serta binatang yang ada di sekitar kita. Karena tanpa keindahan puspa serta kelucuan tingkah satwa, kehidupan manusia pasti tak akan lengkap 

Tidak ada komentar:

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...