Rabu, 27 Mei 2020

Curhat Emak Saat ANAK BELAJAR DARI RUMAH KARENA PANDEMI CORONA19



Tak terasa, delapan minggu belajar di rumah, anak anak mengalami pasang surut semangat. Begitupun sebagai orangtua, terkadang perlu motivasi diri sendiri untuk mengajar anak di rumah. Perang melawan diri sendiri mengalahkan rasa malas. Karena saya juga bekerja sampai pukul 4 sore, seringkali tugas anak – anak di selesaikan malam setelah magrib.

Berdasarkan pengamatan, si sulung sangat antusias menyelesaikan tugas google clasroom di minggu awal mereka SFH. Kurva semangat pun menurun memasuki minggu ke enam, apalagi ketika SFH bersamaan dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan.

Beruntung para guru di Sekolah Karakter selalu melakukan pembaruan metode kegiatan SFH dan menggunakan cara pendekatan yang berbeda. 

Di dua minggu awal SFH, tugas ananda lebih banyak melatih life skill. Sebagai orangtua, saya merasa senang sekali ketika mencuci baju, menjemur, cuci piring, menanak nasi, menyapu, mengepel dan beres-beres kamar adalah bagian dari tugas Ananda. Meskipun tetap ada penugasan googleclasroom yang harus dikerjakan.

Minggu ke tiga dan ke empat, sekolah mulai melakukan kegiatan tatap muka melalui aplikasi zoom meeting. Ada interaksi langsung dengan Bapak dan Ibu guru, sekali seminggu. Saat interaksi itulah guru kelas menjelaskan kepada anak-anak apa yang perlu mereka kerjakan di minggu tersebut. Sesekali para guru juga mengupload video pembelajaran melalui youtube sehingga mudah diakses oleh orangtua. Huft lega, karena emak tak perlu buka kamus matematika cara menghitung volume limas dan prisma. Di video guru tersebut, ada juga langkah demi langkah cara penyelesaian soal yang diberikan.

Minggu ke lima dan ke enam, semakin intensif kegiatan tatap muka dilakukan. Menjadi dua kali seminggu di sertai dengan penugasan offline. Penugasan offline lebih banyak meminta ananda untuk tampil bicara di depan kamera. Misalnya presentasi tentang pahlawan kemerdekaan, presentasi menemukan bentuk jaring-jaring bangun ruang, menjelaskan tentang timbangan sederhana dan lain-lain. Kegiatan ini sangat disukai si bungsu yang senang bercerita, namun kendala bagi si sulung yang cenderung pemalu saat berbicara.

Suatu ketika, bu guru menugaskan si sulung memimpin rapat keluarga. Materinya tentang organisasi, tugasnya adalah bagaimana ananda bisa memimpin rapat keluarga: pembagian tugas selama SFH. Singkat kata terjadilah kesepakatan pembagian kerja di rumah. Fix sejak saat itu, tugas merapikan kamar, mencuci baju, menjemur dan melipat berpindah ke anak-anak. Alhamdulillah, mereka cukup konsisten dengan sedikit motivasi.

Tantangan mulai muncul memasuki minggu ke tujuh sampai sekarang. Bisa jadi karena waktu sahur di pagi hari saat Bulan Ramadhan membuat anak anak tidur setelah subuh sampai siang. Beruntungnya, hal ini sangat di pahami oleh Bapak ibu guru. Pertemuan Zoom online dengan bapak/ibu guru lebih sering lagi, hampir setiap hari. Saat kelas online, bu guru/pak guru menjelaskan seperti saat mereka mengajar di depan kelas. Tanya jawab juga langsung dilakukan di kelas tersebut. Karena Bulan Ramadhan, kegiatan penugasan pun di kurangi. Lebih banyak penugasan yang berhubungan dengan peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan YME. Misalnya mengisi ceklist Ramadhan, hafalan hadist dan surat pendek, membaca Al Quran, resep takjil dan lain lain.

Kegiatan selama SFH ini pasti sangat berkesan bagi anak anak kelak.
Kapan lagi bisa belajar bersama ibu di rumah?



Tidak ada komentar:

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...