Pingin nyawang wis suwe kowe ora bali
Sing tak suwun neng paran sing ati-ati
Bisoku mung nyawang dimar jagad sing
neng mego
Ayang-ayangmu katon neng netro
Aku lila yen kowe rung biso bali
Lahir batin lego lila tak estuni
Senadyan kangen tenan rasane ati iki
Nganti kapan sirnane pacoban iki
Terdengar
alunan lagu Almarhum Didi Kempot dari radio tua yang selalu menjadi hiburan
pagi. Sembari menunggu datangnya sang mentari pagi bersinar di kursi
kesayangan. ‘Dede’ orang jawa bilang. Pesan dari putra putrinya yang kini
masing-masing sudah berkeluarga diluar kota, berjemur itu sehat pak…. “Bapak
itu dari dulu ya sudah tahu kalau berjemur itu sehat, dulu waktu kalian bayi
kan bapak yang bopong sambil berjemur tiap hari.”
Menjelang
siang, mereka bersiap ke rumah sakit. Bukan untuk periksa, atau menjenguk
kolega. Mereka hanya kontrol kesehatan. Yah, kegiatan rutin yang dilakukan para
eyang dimanapun berada. Jangan heran, mereka kenal dokter-dokter spesialis
diabetes, syaraf, jantung, penyakit dalam, karena menjadi teman curhatnya saat
kontrol kesehatan bulanan. Anak-anaknya nun jauh disana, hanya bisa di ceritani
tentang dokter-dokter spesialis itu. Le, hari ini bapak ketemu dokter syaraf, dokternya
masih muda, ramah, dan suka ngajak bercanda kalau bapak sedang terapi syaraf
kaki.
Menjelang
sore, mereka menghabiskan waktu bersepeda atau berjalan-jalan sebentar keliling
kampung, karena pesan anak-anak agar selalu olahraga ringan. Daripada di rumah
tak ada anak cucu, sepi. Mending cari teman seumuran yang bisa diajak ngobrol
ngalor ngidul tentang apa saja. Saat ini, semakin susah mencari teman seumuran,
karena tiap bulan ada saja yang meninggal. Alhamdulillah, masih ada beberapa
teman yang saling menguatkan.
Para
eyang ketika memasuki pensiun, ada yang menghabiskan waktunya untuk beribadah,
mendekatkan diri kepada Tuhan Y M E, menyibukkan diri dengan mengurus
pantiasuhan, sekolah atau kegiatan sosial, beberapa mengisi waktu luangnya
dengan memelihara binatang peliharaan. Sudahlah Pak, tak usah pelihara ayam segala,
nanti bapak malah repot harus memberi makan tiap pagi dan sore. Walau sudah
diingatkan anak anak, kalau namanya hobby mau gimana lagi.
“Bapak
ki seneng krungu suara manuk ngoceh, seneng ngingu ayam wit netes sampai dadi
jago karo babon. Itu hiburan, Le. Hiburan bapak sekarang karena anak cucu jauh
semua.”
(Bapak
itu suka suara burung berkicau, senang melihat perkembangan ayam dari menetas
sampai dewasa karena itu hiburan)
Kalau
mereka berkata ‘anak cucu jauh semua’. Anak anak yang berusaha menasihatipun
speechless. Ya sudah pak, tapi jangan capek-capek ya kalau pelihara ayam. Tak
usah di kejar-kejar kalau ayamnya lari ke rumah tetangga. Tak usah kepikiran
kalau burung murainya kabur dari kandang, nanti gampang beli lagi yang baru.
Paling
senang kalau ada videocall dari cucu yang sedang belajar jalan di seberang
pulau. Dari lahir, belum pernah ketemu sama cucu laki-laki ini. Rencana lebaran
tahun ini baru bisa dibawa mudik ke kampung. Tapi,…
“Pak,
aku belum bisa mudik tahun ini karena harus tugas di rumah sakit, perawat harus
siaga. Dan pemerintah juga melarang mudik.”
Iya,
Le. Bapak dan ibu di sini tahu kok. Kita juga lihat berita di TV setiap hari.
Virus Corona itu bahaya, yang meninggal sampai 800orang lebih sekarang. Kakakmu
yang masih di Jawa juga tidak bisa mudik karena tinggal di zona merah katanya.
Ya sudah lebaran tahun ini kita pakai video whatsapp aja nanti. Bapak ibu
paham, kamu banyak pasien di sana, sing ati-ati menangani pasien, pakai APD
yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar