Senin, 16 Juni 2014

Catatan Sebelum Mengabdi di IHF



Masa muda hanya sekali, jangan Kau siakan dengan putus asa dan kemalasan.
Aku pernah mengalami masa itu, saat berjuang sendiri mengais rizki. Sadar sepenuhnya, pengalaman dan kesempatan tak akan terulang untuk kedua kali. Aku puaskan diri berkelana merasa beberapa jenis pekerjaan yang menantang.

Praktek lapang di Pangalengan, adalah pengalaman pertamaku di dunia kerja. Sebuah perusahaan susu pasteurisasi dan suplayer susu segar untuk pabrik susu ternama. Ini tugas kampus, dan merasa sangat bersyukur bisa berkesempatan merasakan dinginnya udara Pengalengan di pagi buta, karena harus mengecek kedatangan susu dari peternak. Suatu ketika Aku bahkan berkesempatan ikut di truk tangki pengangkut susu, mengambil stok susu yang ada di koperasi peternak nan tersebar di seluruh Pengalengan. Ini jalan-jalan gratis di tengah perkebunan teh, sungguh pemandangan yang menakjubkan.

Lalu, penelitian akhirku adalah di kantor pusat Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Menjadi pegawai magang di Subdit. Promosi Keamanan Pangan selama enam bulan suangguh pengalaman yang berkesan. Tak dibayar bukan masalah saat itu, karena Aku mencari ilmu. Paling berkesan adalah saat Aku diminta membuat naskah wawancara Radio tentang air minum dalam kemasan. Serunya …, Bu Kabid membawaku serta saat siaran onair di salah satu radio Swasta terkenal di Jakarta. Saat tugas kantor menumpuk dan harus diselesaikan dalam waktu singkat. Konsiniasi yang diadakan di hotel berbintang juga pengalaman yang tak bisa kulupakan.

Freshgraduate …, saat itu Aku merasa bingung dengan masa depanku. Ke mana kulangkahkan kaki ini. Aku lulusan Teknologi Pangan, namun justru punya ketertarikan akut di bidang kepenulisan. Hanya sekali pengalaman kerjaku yang sesuai bidang kuliahku, itu pun hanya sekedar pengalaman latihan kerja di sebuah CV sederhana yang memproduksi minuman Jelly dan Nata De Coco. Tetap kujalani latihan kerja ini, sambil menyelam lebih dalam seluk beluk dunia Research And Development (R and D).  Aku tak cocok di sini, ini perlu ketelitian dan kreativitas yang mumpuni. Kreativitas Aku bisa menjanjikan, namun ketelitian? Oh, Aku sering ceroboh bekerja di Laboratoriom. Saat mengabdi di CV ini, aku pertama kali mendapat gaji, senangnya bisa mentraktir teman-teman.

Selesai masa latihan kerja, Aku tak melamar ke PT dan pabrik makanan atau minuman. Namun malah tertarik dengan ajakan teman untuk bergabung di pendampingan masyarakat, tugasnya memberikan susu dan makanan tambahan bagi ibu-ibu hamil di pedalaman Kabupaten Bogor. Di sinilah Aku punya kesempatan untuk belajar bersosialisasi dengan masyarakat. Berhubungan dengan ibu Hamil setiap hari dengan berbagai karakter dan sifat mereka yang berbeda-beda, pengalaman ini mengarifkanku dalam memahami perbedaan dan perlunya toleransi dalam hidup bermasyarakat.

Setahun bekerja dengan masyarakat membuatku ketagihan, ketika kembali ada kesempatan bekerja di bidang ini, langsung kusambut penuh suka cita. Apalagi kali ini lebih menantang, Aku berkesempatan mengunjungi setiap kecamatan di kota kelahiranku, Pekalongan untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya Flu Burung. Subhanallah …, sykurku tak putus padaMu Tuhan atas kesempatan mendapat gaji layak saat itu. Kemampuan presentasi dan bicara di depan orang terasah dan teruji ketika Aku menjalani pekerjaan ini. Naik ke gunung, menerobos hutan Petungkriyono dan kesempatan menginap di hotel berbintang saat pertemuan dengan pihak pendonor, USAID adalah pengalaman paling mewah yang pernah kurasakan sampai sekarang.
Pekerjaan ini mengantarku sampai waktunya pujaan hati meminangku, sedikit tabungan dari kerja lapang ini bisa dipakai untuk biaya nikah dan DP rumah. Lumayan …, namun suamiku tak mengijinkanku lanjut, karena kami akan berjauhan nantinya. Dua bulan setelah menikah, Aku putuskan mulai mengabdi sebagai guru. Menjadi guru bukan hal baru, ketika kuliah aku sering memberikan les privat ke putranya tetangga kosan, pernah juga honorer di sebuah SMA yang swasta di kota Bogor. Enam tahun kini Aku menjalani profesiku sebagai guru, sampai kelahiran putra dan putriku. Aku semakin mantap mengajar, sambil menyelam minum air, Aku belajar juga bagaimana mendidik putra dan putriku. Dan mimpiku masih panjang … Aku masih ingin mewujudkannya suatu hari!

Tidak ada komentar:

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan 10 (Rabu, 8 Juni 2022) Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 25 Narasumber: Sudomo, S.Pt. Moderator: Sigid Purwo Nugroh...