Rasulullah,…
Kata yang kutulis di
layar PC membuat jari jemariku tertegun
Tak lagi selincah biasanya menari merangkai bunga bermakna
cerita
Kenapa?
Aku pernah menuliskan sebuah surat cintaku padaMu,
duhai Baginda yang Mulia,
Walau hanya dalam mimpi, ijinkan aku bertemu denganMu.
Suratku berpredikat juara, dan aku semakin mencintaMu saat
itu
Dulu,…
Ketika menyebut namamu,
getaran hebat bak gempa tektonik melanda tempatku berpijak.
Menggetarkan seluruh dimensiku,
ruang dan waktu bergulir menyatu dalam indahnya berkasih
mesra denganMu.
Otakku, mengalirkan ide yang menganak sungai menyanjungMu
yang Fatonah.
Jemariku, menarikan tarian pena memujiMu yang Selalu benar
dalam perkataan.
Lidahku, melafazkan nyanyian sahdu mengagumiMu yang amanah.
Hatiku,berdegup kencang bak genderang perang, karena Kau
selalu menyampaikan kebenaran.
Kini,…
Otakku, berjuang sekuat tenaga menelurkan puisi ini
Jemariku, berkali-kali berhenti, minta waktu
Gelombang Cintaku tak lagi merah jambu
Frekuensinya tak tertangkap antena ibadah wajibku
Merefleksi diriku sejenak,…
Aktivitasku kini, mungkin yang membuatku jauh denganMu.
Absenku pada sepertiga waktu, tak lagi dalam hitungan hari.
Ijinku pada tepat waktu ibadahku makin sering terjadi
Lantunan doa penghujung sujudku semakin terdengar samar,…
Kitab suci, sahabatku dulu,
Kini debu di covernya makin menebal.
Aku mengerti, kenapa aku jadi buntu harus menuliskan cerita
bertema Mu.
Aku lama tak bersua rindu dalam sepertiga malam
Lama tak berkasih mesra dalam tepat waktu.
Aku ingin makin dekat denganMu ya Habibi,
Semakin dekat, lebih dekat daripada yang dulu.
Terimalah aku kembali ya Rasulullah, menjadi kekasihMu
Cibinong 13/02/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar